Manfaatkan IT, Guru Kian Kreatif Daring
Pendidikan harus tetap berjalan meski siswa di awal tahun pelajaran baru 2020-2021 saat ini masih harus belajar di rumah terkait pandemi covid-19 yang belum usai. Selama belajar, siswa memperoleh materi dan mengerjakan tugas dari guru secara online atau daring (dalam jaringan). Demi kenyamanan siswa belajar, guru tentunya harus berkreasi dan berinovasi dalam pemberian materi dan tugas.
Menyikapi hal itu, Yayasan Pendidikan Islam Al-Falah (YPIA) Semarang, Jawa Tengah mengadakan Workshop Penyusunan Kurikulum & Pembelajaran Daring secara intern selama empat hari mulai dari tanggal 29 Juni 2020 dan berakhir pada 2 Juli 2020. Peserta workshop adalah semua guru KB, TK, dan SD Supriyadi yang kurang lebih berjumlah 65 guru. Kegiatan tersebut dilakukan agar guru semakin berinovasi dalam memberikan pembelajaran siswa di rumah dengan rasa senang, nyaman dan berkualitas. Dengan harapan materi tersampaikan, dan siswa tak merasa jenuh, justru sebaliknya, rindu untuk mengikuti pembelajaran berikutnya.
Dr. Muhdi, SH. M.Hum., selaku ketua YPIA membuka langsung acara workshop melalui virtual zoom. Dalam sambutannya, Muhdi mengatakan guru yang terus berkreasi, mau mengikuti kemajuan IT dan senantiasa berinovasi dalam menggunakan metode pembelajaran akan membuat pembelajaran tidak terkesan monoton meskipun dilakukan dengan tidak tatap muka langsung, namun pembelajaran dikemas dengan lebih variatif, inovatif. Hal ini pastinya anak akan lebih mencintai pelajaran dan selalu menanti-nanti gurunya untuk mendampingi belajar.
Kepala SD Supriyadi, ibu Nursekah, S.Pd., mengatakan kegiatan yang diikuti 55 guru SD Supriyadi sebagai langkah konkret menindaklanjuti Keputusan Bersama Empat Menteri tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran pada tahun pelajaran 2020-2021 di masa pandemi covid-19. Guru dihimbau mengoptimalkan kemampuan penggunaan information technology (IT) dalam pembelajaran di era pandemi covid-19.
Sementara itu, narasumber workshop, Wawan Priyanto, S.Pd., M.Pd., mengatakan, bahwa siswa SD pada dasarnya masih sangat membutuhkan sosok teladan guru dalam belajarnya. Maka pembelajaran daring sebaiknya dikemas secara menarik. Misalnya dalam pembuatan video pembelajaran, sosok guru harus ada dalam tampilan video. Guru bisa muncul dalam opening maupun closing guna memberi motivasi dan arahan belajar pada siswa.
Workshop yang berlangsung selama empat hari salah satunya menghasilkan rancangan kurikulum, khususnya sistem pembelajaran di awal tahun dimana proses kegiatan belajar mengajar masih dilakukan secara daring menggunakan perantara aplikasi. Guru juga akan mengadakan pertemuan dengan kelompok-kelompok belajar di rumah. Hal ini sangat memungkinkan terjadinya blended learning, pembelajaran daring yang diselingi tatap muka langsung antara guru dengan siswa.
Kegiatan workshop ditutup oleh wakil ketua YPIA, Drs.Wiyono pada Kamis, 2 Juli 2020. (ay)