Menghadapi Era “New Normal” YPIA Lakukan Protokol Kesehatan Ketat
Menghadapi Era “New Normal”
YPIA Lakukan Protokol Kesehatan Ketat
Dr. Muhdi, SH, M.Hum, selaku Ketua Yayasan Pendidikan Islam Al-Falah (YPIA) dalam sambutannya menyampaikan, suasana Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 H kali ini menjadi momen yang berbeda. Momen silaturahim yang biasanya diwarnai dengan saling berkunjung antar keluarga dari rumah ke rumah. Karena dampak pandemi covid-19, tahun ini silaturahim masih tetap bisa dilakukan meskipun dengan media virtual/online dengan tidak mengurangi esensi silarurahim di hari fitri. Seperti forum halal bi halal online yang dilaksanakan dan diikuti oleh seluruh pengurus, guru dan karyawan YPIA, KB, TK dan SD Supriyadi Semarang pada Jumat, 29 Mei 2020.
Bapak Muhdi mengajak serta kita semua untuk menyiapkan diri untuk terus waspada menghadapi pandemi ini. Menjadi manusia yang selalu meningkatkan ketaqwaan, instrospeksi diri, menjadi pribadi pemaaf tidak hanya di ucapan tapi juga di hati, sehingga kita menjadi orang yang berhasil dalam menjalankan ibadah puasa ramadan selama sebulan penuh.
Dalam sambutannya, beliau juga menambahkan, “Dalam menghadapi pandemi covid-19, YPIA berkomitmen mengutamakan protokol kesehatan secara menyeluruh dalam proses kegiatan belajar mengajar. Tujuan utamanya adalah perlindungan kesehatan bagi siswa-siswi, guru, karyawan dan seluruh warga sekolah yang terlibat mobilitas di dalamnya. Hal ini menjadi urgent untuk memutus mata rantai penyebaran virus covid-19 dan sebagai bentuk cepat tanggap yayasan memasuki era NEW NORMAL sampai masa pandemi benar-benar akan berakhir”.
Perancangan proses Kegiatan Belajar Mengajar yang akan memasuki tahun pelajaran baru 2020/2021 sudah mulai dirancang bersama dengan seluruh dewan guru beserta yayasan dengan terus melakukan penyempurnaan, agar KBM di era new normal tetap bersinergi dengan protokol kesehatan yang ketat. Dengan pengaturan sistem belajar yang diatur sedemikian rupa agar phisical distancing antar siswa tetap terjaga. Demikian pula dalam pengaturan jam KBM yang akan dirancang penjadwalannya baik nantinya akan dibuat shift siang/sore, guru sering mengingatkan anak-anak agar sering mencuci tangan memakai sabun, dan wajib menggunakan masker. Di awal tahun pelajaran baru guru tetap melaksanakan pembelajaran baik secara daring dan tatap muka berjalan secara beriringan/blanded learning.
Mengakhiri sambutannya, Bapak Muhdi memberikan motivasi kepada seluruh dewan guru KB, TK dan SD Supriyadi Semarang, bahwa sekolah tidak bisa tanpa kehadiran guru, siswa tidak bisa belajar tanpa guru, pendidikan tidak bisa berjalan tanpa seorang guru. Tapi teknologi juga dibutuhkan oleh guru untuk melakukan proses KBM dengan baik. Guru-guru harus terus belajar teknologi agar tidak ditinggalkan oleh peserta didik. (ay)