Monitoring & Supervisi Guru PAI SD Supriyadi
Semarang, 20 Juni 2020 || Bersamaan dengan penyerahan Laporan Hasil Pendidikan di SD Supriyadi kecamatan Pedurungan kota Semarang pada hari Jumat, 19 Juni 2020 yang dilakukan dengan pengiriman file PDF kepada orang tua atau penyerahan secara langsung dengan protokoler ketat, guru Pendidikan Agama Islam di SD ini mendapat kunjungan dalam rangka pembinaan, monitoring, supervisi yang dilakukan oleh pengawas PAI SD kecamatan Pedurungan.
H.Muhammad Faojin, S.Ag, M.Ag, M.Pd selaku pengawas melakukan monitoring secara acak di wilayah kecamatan pedurungan. Kegiatan monitoring diikuti guru PAI di SD Supriyadi antara lain Muhammad Zuhri, S.Pd.I, Unaisah S.Pd.I, Mashadi, S.S, Imamul Arif, S.Pd.I dan Nur Mayla Hasanah, S.Pd.I.
Pengawas meminta data asli hasil pelaksanaan PAT secara daring di SD Supriayadi dan bersama-sama guru melakukan analisa. Hasil dari PAT rata-rata 1,6 di atas KKM 75 yang ditentukan oleh sekolah. Hal ini mendapat apresiasi positif dari pengawas dan disarankan melakukan tindak lanjut dari data yang diperoleh sehingga data-data tersebut tidak berhenti sebatas laporan nilai saja.
Selain itu pengawas memeriksa perangkat pembelajaran yang dibuat para guru dan memberi apresiasi serta memberikan masukan untuk kekurangan-kekurangan yang ada.
Pengawas memberikan rambu-rambu untuk pembuatan perangkat pembelajaran di masa pandemi ini, misalnya RPP disederhanakan dengan 3 hal. Pertama tujuan pembelajaran, kedua pelaksanaan pembelajaran, ketiga evaluasi atau penilaian.
Monitoring berlangsung dari pukul 09.00 sampai pukul 10.30 dan dilanjutkan dengan pertemuan antara pengawas, kepala sekolah dan guru PAI. Hj. Nursekah S.Pd mengucapkan terimakasih kepada pengawas PAI atas bimbingan dan arahan kepada para guru. Masukan dari pengawas ditindaklanjuti dalam workshoop sekolah tanggal 29 Juni – 2 Juli 2020. Permasalahan pembelajaran termasuk menyiapkan RPP dalam bentuk daring akan menjadi perhatian serius dalam kegiatan workshop tersebut.
Setelah pengawas melakukan evaluasi, mendengarkan, menjawab umpan balik dari kepala sekolah dan para guru PAI acara pun diakhiri dengan foto bersama. (ay)
Manfaatkan IT, Guru Kian Kreatif Daring
Pendidikan harus tetap berjalan meski siswa di awal tahun pelajaran baru 2020-2021 saat ini masih harus belajar di rumah terkait pandemi covid-19 yang belum usai. Selama belajar, siswa memperoleh materi dan mengerjakan tugas dari guru secara online atau daring (dalam jaringan). Demi kenyamanan siswa belajar, guru tentunya harus berkreasi dan berinovasi dalam pemberian materi dan tugas.
Menyikapi hal itu, Yayasan Pendidikan Islam Al-Falah (YPIA) Semarang, Jawa Tengah mengadakan Workshop Penyusunan Kurikulum & Pembelajaran Daring secara intern selama empat hari mulai dari tanggal 29 Juni 2020 dan berakhir pada 2 Juli 2020. Peserta workshop adalah semua guru KB, TK, dan SD Supriyadi yang kurang lebih berjumlah 65 guru. Kegiatan tersebut dilakukan agar guru semakin berinovasi dalam memberikan pembelajaran siswa di rumah dengan rasa senang, nyaman dan berkualitas. Dengan harapan materi tersampaikan, dan siswa tak merasa jenuh, justru sebaliknya, rindu untuk mengikuti pembelajaran berikutnya.
Dr. Muhdi, SH. M.Hum., selaku ketua YPIA membuka langsung acara workshop melalui virtual zoom. Dalam sambutannya, Muhdi mengatakan guru yang terus berkreasi, mau mengikuti kemajuan IT dan senantiasa berinovasi dalam menggunakan metode pembelajaran akan membuat pembelajaran tidak terkesan monoton meskipun dilakukan dengan tidak tatap muka langsung, namun pembelajaran dikemas dengan lebih variatif, inovatif. Hal ini pastinya anak akan lebih mencintai pelajaran dan selalu menanti-nanti gurunya untuk mendampingi belajar.
Kepala SD Supriyadi, ibu Nursekah, S.Pd., mengatakan kegiatan yang diikuti 55 guru SD Supriyadi sebagai langkah konkret menindaklanjuti Keputusan Bersama Empat Menteri tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran pada tahun pelajaran 2020-2021 di masa pandemi covid-19. Guru dihimbau mengoptimalkan kemampuan penggunaan information technology (IT) dalam pembelajaran di era pandemi covid-19.
Sementara itu, narasumber workshop, Wawan Priyanto, S.Pd., M.Pd., mengatakan, bahwa siswa SD pada dasarnya masih sangat membutuhkan sosok teladan guru dalam belajarnya. Maka pembelajaran daring sebaiknya dikemas secara menarik. Misalnya dalam pembuatan video pembelajaran, sosok guru harus ada dalam tampilan video. Guru bisa muncul dalam opening maupun closing guna memberi motivasi dan arahan belajar pada siswa.
Workshop yang berlangsung selama empat hari salah satunya menghasilkan rancangan kurikulum, khususnya sistem pembelajaran di awal tahun dimana proses kegiatan belajar mengajar masih dilakukan secara daring menggunakan perantara aplikasi. Guru juga akan mengadakan pertemuan dengan kelompok-kelompok belajar di rumah. Hal ini sangat memungkinkan terjadinya blended learning, pembelajaran daring yang diselingi tatap muka langsung antara guru dengan siswa.
Kegiatan workshop ditutup oleh wakil ketua YPIA, Drs.Wiyono pada Kamis, 2 Juli 2020. (ay)
Pelepasan & Akhirussanah Virtual SD Supriyadi Semarang Tahun 2020
Adanya pandemi virus corona, puluhan siswa kelas VI SD Supriyadi Semarang tetap melaksanakan prosesi pelepasan dan akhirussanah. Namun ada cara unik yang dilakukan pihak sekolah untuk melepas peserta didiknya. Prosesi pelepasan siswa dilakukan secara daring (online) melalui aplikasi zoom meeting dan live streaming youtube pada Hari Sabtu, 20 Juni 2020.
Cara ini dilakukan dengan tujuan untuk mematuhi protokol kesehatan pemerintah terkait pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Masa pandemi Covid-19 tidak mengurangi semangat pihak sekolah, siswa dan orangtua untuk merasakan kegembiraan dalam pengumuman kelulusan tingkat Sekolah Dasar.
Acara “Pelepasan dan Akhirussanah Virtual” ini menjadi alternatif acara perpisahan sekolah di tengah pandemi virus corona. Akhirussanah virtual diadakan menggunakan aplikasi zoom dan youtube streaming yang diikuti 100 tamu undangan meliputi segenap pengurus Yayasan Pendidikan Islam Al Falah, komite sekolah, kasi kemenag PAI SD, pengawas SD Pedurungan, Kepala KB-TK Supriyadi, serta murid dan wali murid kelas VI SD Supriyadi.
Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh seluruh tamu undangan, kemudian menampilkan video dokumenter siswa, dilanjutkan sambutan dari Ketua Yayasan Pendidikan Islam Al Falah, Dr. Muhdi, SH., M.Hum., dengan memberikan ucapan selamat kepada para siswa kelas VI SD Supriyadi tahun pelajaran 2019/2020 atas kelulusan dan prestasi yang telah diraih. “Kami merasa bangga atas pencapaian dan prestasi anak-anak kelas VI yang telah sukses menjalankan studinya dengan pencapaian besar dan kenangan yang indah tentunya. Kami percaya kalian akan menjadi anak-anak sukses di sekolah lanjutan sampai ke perguruan tinggi terbaik, kelak menjadi seperti kakak-kakak kalian yang telah sukses menjadi insinyur, dokter, polisi, TNI, guru dan lain sebagainya. Kami pastikan anak-anak SD Supriyadi akan menjadi anak hebat dan menghebatkan bagi orang tua dan semuanya.”
Akhirussanah virtual untuk pertama kalinya digelar di SD Supriyadi Semarang juga memberikan suasana berbeda. Hiruk-pikuk kegembiraan peserta didik bersama keluarga yang mengantar sama sekali tidak ada. Jalannya prosesi hanya dihadiri Kepala sekolah, guru dan tim panitia serta perwakilan peserta pelepasan sejumlah sepuluh siswa beserta orangtua pendamping.
Suasana semakin mengharukan ketika puncak pelepasan berupa pemindahan kucir topi toga, yang dilakukan oleh ayah peserta didik dan pemberian ijazah oleh ibu dari peserta didik. Satu per satu nama peserta didik dipanggil sesuai urutan dan tertampil menghiasi layar zoom dengan penuh khidmad layaknya prosesi pelepasan langsung.
Kepala SD Supryadi, Ibu Nursekah, menyampaikan laporan jumlah peserta didik yang telah lulus tahun ini sebanyak 74 peserta didik. Pelepasan dan Akhirussanah virtual angkatan ke-25 Tahun 2020 diselenggarakan berbeda dengan prosesi yang sudah digelar SD Supriyadi selama ini. “Hari ini akan menjadi sejarah, selama 25 tahun SD Supriyadi baru kali ini diadakan Pelepasan dan Akhirussanah secara virtual. Tanpa mengurangi keabsahan dan kekhidmatan acara pelepasan dan akhirussanah, tata upacara perhelatan pelepasan dan akhirussanah SD Supriyadi Semarang harus dilaksanakan dengan virtual melalui aplikasi zoom dan live streaming youtube dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Semoga anak-anak tetap menjadi pribadi membanggakan, jadikan Al Quran sebagai pegangan hidup dan sikap religius yang tertanam di SD Supriyadi jangan dilupakan.”
Prosesi Pelepasan dan Akhirussanah Virtual SD Supriyadi Semarang, angkatan ke-25 Tahun 2020 berjalan dengan lancar, penuh khidmad dan berkesan. (ay)
Menghadapi Era “New Normal” YPIA Lakukan Protokol Kesehatan Ketat
Menghadapi Era “New Normal”
YPIA Lakukan Protokol Kesehatan Ketat
Dr. Muhdi, SH, M.Hum, selaku Ketua Yayasan Pendidikan Islam Al-Falah (YPIA) dalam sambutannya menyampaikan, suasana Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 H kali ini menjadi momen yang berbeda. Momen silaturahim yang biasanya diwarnai dengan saling berkunjung antar keluarga dari rumah ke rumah. Karena dampak pandemi covid-19, tahun ini silaturahim masih tetap bisa dilakukan meskipun dengan media virtual/online dengan tidak mengurangi esensi silarurahim di hari fitri. Seperti forum halal bi halal online yang dilaksanakan dan diikuti oleh seluruh pengurus, guru dan karyawan YPIA, KB, TK dan SD Supriyadi Semarang pada Jumat, 29 Mei 2020.
Bapak Muhdi mengajak serta kita semua untuk menyiapkan diri untuk terus waspada menghadapi pandemi ini. Menjadi manusia yang selalu meningkatkan ketaqwaan, instrospeksi diri, menjadi pribadi pemaaf tidak hanya di ucapan tapi juga di hati, sehingga kita menjadi orang yang berhasil dalam menjalankan ibadah puasa ramadan selama sebulan penuh.
Dalam sambutannya, beliau juga menambahkan, “Dalam menghadapi pandemi covid-19, YPIA berkomitmen mengutamakan protokol kesehatan secara menyeluruh dalam proses kegiatan belajar mengajar. Tujuan utamanya adalah perlindungan kesehatan bagi siswa-siswi, guru, karyawan dan seluruh warga sekolah yang terlibat mobilitas di dalamnya. Hal ini menjadi urgent untuk memutus mata rantai penyebaran virus covid-19 dan sebagai bentuk cepat tanggap yayasan memasuki era NEW NORMAL sampai masa pandemi benar-benar akan berakhir”.
Perancangan proses Kegiatan Belajar Mengajar yang akan memasuki tahun pelajaran baru 2020/2021 sudah mulai dirancang bersama dengan seluruh dewan guru beserta yayasan dengan terus melakukan penyempurnaan, agar KBM di era new normal tetap bersinergi dengan protokol kesehatan yang ketat. Dengan pengaturan sistem belajar yang diatur sedemikian rupa agar phisical distancing antar siswa tetap terjaga. Demikian pula dalam pengaturan jam KBM yang akan dirancang penjadwalannya baik nantinya akan dibuat shift siang/sore, guru sering mengingatkan anak-anak agar sering mencuci tangan memakai sabun, dan wajib menggunakan masker. Di awal tahun pelajaran baru guru tetap melaksanakan pembelajaran baik secara daring dan tatap muka berjalan secara beriringan/blanded learning.
Mengakhiri sambutannya, Bapak Muhdi memberikan motivasi kepada seluruh dewan guru KB, TK dan SD Supriyadi Semarang, bahwa sekolah tidak bisa tanpa kehadiran guru, siswa tidak bisa belajar tanpa guru, pendidikan tidak bisa berjalan tanpa seorang guru. Tapi teknologi juga dibutuhkan oleh guru untuk melakukan proses KBM dengan baik. Guru-guru harus terus belajar teknologi agar tidak ditinggalkan oleh peserta didik. (ay)
Penyemprotan Disinfektan, SD SUPRIYADI SEMARANG Cegah Penyebaran Covid-19
#SDSUPRIYADISMG
Semarang- Sabtu, 21 Maret 2020. Seperti halnya di SD SUPRIYADI SEMARANG, yang ingin memberikan perlindungan dan jaminan kesehatan terhadap siswa, guru, karyawan dan seluruh warga sekolah. Seluruh ruangan dan sudut sekolah disemprot dengan disinfektan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus covid-19 atau yang lebih dikenal dengan virus CORONA.
Bahkan pihak sekolah sangat cepat tanggap dalam mengantisipasi penyebaran virus ini. Ibu Nursekah, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Supriyadi mengungkapkan, “Alhamdulillah, berbagai upaya sudah kita lakukan untuk melindungi anak didik kita terutama, guru, karyawan dan semua warga sekolah dari penularan virus covid-19. Berbagai upaya itu diantaranya dengan meletakkan hand sanitizer di setiap titik ruang kelas, kamar mandi, wastafel dan di titik tertentu yang sering dilewati anak-anak. Sebelumnya kami sudah membeli alat pendeteksi suhu tubuh, dimana setiap warga sekolah ke depannya akan dilakukan proses screening suhu tubuh sebelum masuk lingkungan sekolah. Dan hari ini kami dari pihak sekolah dibawah support Yayasan Pendidikan Islam Al Falah melakukan proses penyemprotan disinfektan, sebagai upaya totalitas sekolah untuk melindungi anak-anak dan warga sekolah dari wabah corona yg berbahaya ini.” (ay)